"Kehidupan sudah ada di sana, lebih tua dari pepohonan," lantun John Denver dalam balada tentang kampung halaman. Bumi, memang, adalah rumah bagi manusia. Namun, sebelum keberadaan manusia, siapa yang menghuni planet ini? Pertanyaan ini telah lama memicu rasa ingin tahu dan perdebatan.
Dalam kitab suci, dikisahkan tentang dialog antara Tuhan dan para malaikat. Tuhan berencana menciptakan "khalifah" di Bumi, dan Adam dipilih. Namun, para malaikat bertanya, mengapa menciptakan makhluk yang akan merusak dan menumpahkan darah, seperti makhluk-makhluk sebelumnya?
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa sebelum Adam, ada makhluk lain yang hidup dan berkembang biak di Bumi. Disebut Hin, Bin, dan Jin.
Entah berapa lama, Bumi menjadi rumah bagi entitas-entitas ini sebelum manusia keturunan Adam datang. Hin dan Bin, dua kelompok pertama, saling berperang. Jin diutus untuk menghentikan perang itu, mengusir yang kalah ke tempat-tempat terpencil.
Dalam buku "Mitos-Mitos Legendaris dalam Khazanah Klasik Muslim," Walid Fikri mengumpulkan pendapat para ahli tafsir dan pakar tentang Hin, Bin, dan Jin. Al-Jahizh, seorang ahli zoologi, berpendapat bahwa mungkin entitas berbeda atau berasal dari unsur yang sama, yaitu "jin."
"Hin adalah kelompok jin yang lemah," tulis Fikri. "Ulama lain berpendapat bahwa Hin berubah bentuk menjadi anjing."
Sebelum Adam, Hin dan Bin hidup di Bumi, sebelum kedatangan Jin. Deskripsi bervariasi, ada yang mengatakan diciptakan dari empat unsur: api, air, tanah, dan angin. Beberapa tinggi, kurus, bersayap biru, berbicara dalam bahasa yang meletup-letup. Yang lain berbicara seperti burung. Jumlah 27 kelompok.
Namun, nasib Bin masih misterius. Fikri menulis bahwa tidak banyak yang diketahui tentang mereka, selain nama mereka. Dalam sejarah, Bin dikalahkan oleh Hin.
Teori-teori ini, meski menarik, masih spekulatif. Bukti ilmiah tentang keberadaan makhluk berakal sebelum manusia masih minim. Fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi didominasi oleh dinosaurus dan makhluk purba lainnya.
Namun, ketidaktahuan tidak berarti bahwa makhluk berakal lain tidak pernah ada. Alam semesta sangat luas, dan Bumi mungkin bukan satu-satunya planet yang dihuni kehidupan cerdas.
Mungkin, suatu hari nanti, ditemukan bukti tentang peradaban yang hilang, peradaban yang ada sebelum manusia. Atau mungkin, ditemukan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk berakal di Bumi.
Pertanyaan tentang siapa yang menghuni Bumi sebelum manusia tetap menjadi misteri. Namun, rasa ingin tahu akan terus mendorong untuk mencari jawaban, untuk menjelajahi alam semesta dan mengungkap rahasia masa lalu.
Dibuat oleh AI
About Admin2
HumSpace merupakan blog Batak Space Research Center in Humbang Hasundutan (BSRCHH). Berusaha untuk menggairahkan riset antariksa di Humbang Hasunduta. Kirim masukanmu ke redaksi.dekho@gmail.com.
0 comments:
Post a Comment