Powered by Blogger.

Tuesday, July 12, 2016

Tag:

Perjalanan Abdul Qadir Mandili Mempelajari Astronomi alias Ilmu Falak

Ia bernama ‘Abdul Qodir bin ‘Abdul Muthollib Al Mandili [atau Al Mandaili] Al Makki rohimahulloh. Mengenai nama ayahnya, terjadi perselisihan di kalangan penulis. Pentahqiq kitab Al Khozain As Saniyyah menetapkan ‘Abdul Muthollib sebagai nama ayahnya. Berbeda dengan Syaikh ‘Abdulloh Mirdad Abul Khoir yang menetapkan Shobir sebagai ayahnya.

Dia lahir pada 1322 H di kota Mandailing yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia.

Kota Mandailing ini terkenal dengan barisan para ulamadan penuntut ilmu (semacam kota santri atau pelajar) di Indonesia. Telah banyak meluluskan para penuntut ilmu, dan kepadanya banyak orang bernisbat (bernisbat Al Mandili).Ia (Mandailing) merupakan kiblatnya ilmu dan ulama, karena banyaknya madrasah-madrasah (baca: pesantren & langgar) dan banyak berdiri halaqat-halaqat kajian.

Perjalanannya Menuntut Ilmu

Mula-mula ia menuntuti lmu di kampung halamannya, yang mana di sanalah ia tumbuh dan berkembang. Ia banyak mengambil faidah dari para ustadz di sana, terlebih tempat kelahirannya itu terhitung kiblatnya ilmu dan ulama.

Sebagaimana tradisi penuntut ilmu dalam rehlahnya menuntut ilmu, setelah banyak mengambil manfaat dari ulama negerinya, ia kemudian melawat ke berbagai penjuru. Ia pun bertinggal di Kedah Malaysia untuk meneguk mata air ilmunya dan mengambil man faat dari para ulamanya, dan saat itu ia masih belia. Selanjutnya ia masuk pesantren agama di desa Gajahmati selama mendekati lima tahun. Dari sanaia mempelajari ilmu-ilmu Islam dengan bahasa Melayu dan ‘Arab.

Selanjutnya pada sebauhtahun haji, Al Mandili meneruskan belajarnya di Makkah yang merupakan tempat suci yang didamba-dambakan setiap orang muslim karena selain kiblat ibadah juga kiblatnya ilmu pengetahuan. Di sana ia belajar terutama di Masjid Al Harom kepada ulama-ulama besar yang menonjol, seperti:

1. Sayyid Bakri Syatho. Darinya Al Mandili mempelajari sejumlah kitab dalam pelbagai cabangi lmu

2. Syaikh ‘Abdul Karim Ad Daghistani. Darinya Al Mandili mempelajari manthiq, ma’ani, bayan, falak, dan hadits.

Dengan sebab ketekunan dan keuletannya, Al Mandili mencapai drajat keilmuan yang tinggi dan menjadi masyhur dengannya.

More

About Admin2

HumSpace merupakan blog Batak Space Research Center in Humbang Hasundutan (BSRCHH). Berusaha untuk menggairahkan riset antariksa di Humbang Hasunduta. Kirim masukanmu ke redaksi.dekho@gmail.com.

0 comments:

Post a Comment

 

Ads