ilustrasi |
Dikutip detikINET dari BBC, Hayabusa-2 mencapai Ryugu pada Juni 2018 setelah perjalanan selama 3,5 tahun dari Bumi. Setelah bermanuver lama di orbitnya, akhirnya dilakukan proses mendarat yang sukses.
Dengan perangkat khusus, pesawat itu akan menembakkan peluru dari metal ke permukaan. Partikel yang terangkat karena tembakan itu akan coba diambil oleh Hayabusa-2 dengan semacam corong.
Hayabusa-2 mulai turun dari posisinya, 20 kilometer di atas Ryugu, pada 21 Februari. Setelah menyelesaikan misinya, ia direncanakan pulang ke Bumi pada tahun 2020.
Ryugu panjangnya sekitar 1 kilometer. Ia termasuk kategori batu angkasa primitif yang dikenal dengan sebutan C-type. Asteroid-asteroid yang berada dekat Bumi ini merupakan peninggalan dari masa-masa awal lahirnya Tata Surya.
"Sampel dari Ryugu memungkinkan sejarahnya untuk dieksplorasi. Mungkin saja asteroid semacam itu membawa air dan materi organik yang diperlukan untuk memulai kehidupan di Bumi. Sampel itu akan berguna untuk meneliti kemungkinan ini," kata Profesor Alan Fitzsimmons dari University Belfast.
Lembaga antariksa Jepang, Jaxa, awalnya berencana mendaratkan Hayabusa-2 pada Oktober tahun lalu. Namun permukaan Ryugu ternyata jauh lebih kasar dari perkiraan, sehingga sulit ditemukan permukaan yang cukup besar dan datar untuk mengambil sampel.
Maret mendatang, Jaxa berencana membuat ledakan di Ryugu untuk membuat kawah. Hayabusa-2 pun akan mengambil sampel dari situ, yang belum pernah terusik selama miliaran tahun. (sumber)
About Admin2
HumSpace merupakan blog Batak Space Research Center in Humbang Hasundutan (BSRCHH). Berusaha untuk menggairahkan riset antariksa di Humbang Hasunduta. Kirim masukanmu ke redaksi.dekho@gmail.com.
0 comments:
Post a Comment